Adsterra

Lukisan sebagai seni murni

Oleh M. Ismail
Pernahkah anda melihat pameran lukisan? Apa yang anda perhatikan ketika melihat lukisan-lukisan yang tergantung di ruang pameran? Apakah anda menikmati setiap lukisan yang anda lihat?

Kedua pertanyaan terakhir di atas adalah pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya bersifat subjektif. Karena setiap orang memiliki jawaban yang berbeda sesuai dengan dari sisi mana mereka memandang lukisan. Bila yang melihat adalah seorang pelukis tentu akan memiliki pandangan yang lebih dalam. Berbeda bila yang melihat adalah orang bisnis yang melihat dari sisi nilai jual. Lain lagi bila yang melihat adalah orang biasa pada umumnya lebih melihat dari sisi keindahan.

Kenapa penilaian setiap orang bisa berbeda. Karena lukisan sebagai karya seni murni di ciptakan bukan untuk mempengaruhi orang untuk menyenangi lukisan tersebut tapi diciptakan untuk kepuasan sang seniman. Atau dalam istilah seni rupa adalah seni murni. Karya seni murni tercipta dari ekspresi subjektif sang seniman. Tanpa brief, tanpa analisa pasar, dan bahkan tanpa perencanaan.

Sekarang apa yang anda lihat dari lukisan saya di bawah ini:



Dan juga lukisan saya yang ini



Lukisan-lukisan saya di atas adalah karya yang lahir dari pengalaman batin. Hasil eksplorasi yang tidak direncanakan meski tentu saja saya akui profesi sebagai desainer grafis dan kreatif di advertising sangat mempengaruhi setiap karya-karya lukis saya.

Seni murni adalah karya seni yang tercipta begitu saja. Yang lahir dari proses pengendapan pengalaman sang seniman. Proses eksplorasi dari pengalaman batin atau spiritual, bukan pengalaman yang berasal dari pandangan mata sesaat. Bahkan bukan cuma keindahan semata tapi lebih jauh kedalam jiwa sehingga sebagai sebuah seni murni keindahan bukan lagi tujuan. Maka dari itu setiap pelukis memiliki karakter yang berbeda sesuai dengan pengalaman batin dari senimannya.

Apaka anda menyukai lukisan? Atau jangan-jangan anda sendiri seorang pelukis

0 Response to "Lukisan sebagai seni murni"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel