Adsterra

Mungkinkah visual tanpa copy?


Iklan, baik itu tv commercial (iklan tv) atau print ad (iklan cetak) selalu disertai visual dan copy. Meskipun ada satu dua iklan tanpa visual seperti iklan Kit-Kat (tv commercial) beberapa tahun lalu yang hanya menggunakan copy dan voice over yang menarik dan lucu. Untuk ini tentu membutuhkan konsep komunikasi dan kreatif yang kuat serta keberanian. Iklan inipun sebenarnya tidak terlepas dari visual yaitu typography yang digunakan pada super imposed copy (copy yang divisualkan dalam bentuk animasi).

Ketika seorang pengarah kreatif merancang sebuah konsep iklan. Tentu yang dipikirkan adalah bagaimana bentuk komunikasi yang tepat (key communication) secara konten atau konteks*. Bagaimana key visual dan key copy untuk iklan tersebut setelah mempelajari �What to say� dari proposal marketing komunikasi. Ketika konsep kreatif diimplementasikan oleh art director dan copy writer kadang terjadi penyimpangan karena pada saat mencari ide visual/copy ternyata banyak ide-ide baru yang muncul. Meskipun memang hal ini sah-sah saja namun bila dibiarkan pekerjaan bisa tidak fokus dan akhirnya konsep atau ide bisa melebar kemana-mana.

Ketika lay out sudah jadi dan siap di review oleh tim kreatif dan marketing. Ternyata ada pendapat �copy nya tidak mendukung visual, daripada copy nya nanggung lebih baik tidak usah pakai copy headline sekalian, visualnya sudah kuat kok untuk mengangkat keunggulan produk�.

Mungkinkah visual tanpa copy? Kalau copy dibuat typografi yang menarik sebagai visual sih tidak masalah, tapi visual tanpa copy? Apakah mungkin persepsi konsumen dibiarkan liar tidak diarahkan! Harusnya terdapat copy yang memperkuat visual sehingga ketika konsumen melihat visual persepsinya dapat diarahkan oleh copy kepada pesan (konten/konteks) dari produk. Bila anda mengamati image pada artikel ini. Dengan visual yang kuat tetap saja membutuhkan copy yaitu �The bite of coffee�. Ketika visual sudah tertancap kuat dibenak konsumen saya yakin visual ini sudah dapat mewakilki pesan produk meskipun tanpa copy. Berani jamin!

Kesimpulan dari artikel ini adalah meskipun visual sudah cukup kuat untuk mewakili pesan keunggulan produk namun copy tetap dibutuhkan untuk mengarahkan konsumen agar persepsinya tidak liar dalam menerima pesan produk. Namun bila secara frekuensi dan kontinuitas iklan cukup tinggi bisa saja visual berdiri sendiri plus merk tanpa copy karena sudah akrab di mata konsumen dan sudah tahu visual tersebut mewakilki keunggulan produk. Namun tentu saja ini harus hati-hati karena jangan sampai �wasting time-wasting money� karena ternyata konsumen belum cukup mengenal visual tersebut. Ingat koboy, ingat Marlboro adalah contoh komunikasi visual yang sangat kuat.


*) Konten adalah keunggulan produk secara nyata, sedangkan konteks adalah keunggulan produk secara emosional. Atau dalam istilah yang terdapat pada buku �Cutting Edge Advertising� yaitu USP (Unique Selling Preposition ) dan ESP (Emotional Selling Preposition). Juga ada istilah yang biasa digunakan yaitu tangible (rasional/nyata) dan intangible (emosional/tidak nyata).

Bagaimana pendapat anda? Silahkan...

Artikel yang berkaitan:
- Syarat iklan
- Iklan yang menjual
- Hard sale-Soft sale

0 Response to "Mungkinkah visual tanpa copy?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel