GADIS : Manis Perpisahan
Mengapa masih ada mendung yang kau sisakan di ujung mata
hingga tak mampu kelopak menahan derasnya bulir dalam rauman
bukankah, hari itu
di antara senyuman termanis bidadari bersenandung kidung
kau temukan aku melantunkan syair, tentang mu
selalu tentang mu, dan akan tetap begitu
karna tak mampu ku mengubah baitnya menjadi duka
meski itu pun adanya, dilema
Gadis
saat terakhir kali ku tatap sendu beradu di wajah pilu
ingin ku membekap waktu, tak ijinkan ia berlalu
agar rindu tak segera termulai
karna ku tak mampu, sungguh
berulang tersayat
pucuk belikat berlumur madu
Dan ketika
kata terucap di bibir, harap bukan akhir
hingga q memandangmu
di penghujung detik q
di salah satu pintu keberangkatan
sedang awan dan mega menggelayut, seakan tak rela
kisah kita berakhir tanpa janji setia
"Terima kasih atas semua" ucapmu, ragu
meninggalkan sejuta tanya dalam senyum tak menjiwa
bersama bulir mata yang mengiba
kulepas dirimu...
Gadis...
Solo, 16/06/12
hingga tak mampu kelopak menahan derasnya bulir dalam rauman
bukankah, hari itu
di antara senyuman termanis bidadari bersenandung kidung
kau temukan aku melantunkan syair, tentang mu
selalu tentang mu, dan akan tetap begitu
karna tak mampu ku mengubah baitnya menjadi duka
meski itu pun adanya, dilema
Gadis
saat terakhir kali ku tatap sendu beradu di wajah pilu
ingin ku membekap waktu, tak ijinkan ia berlalu
agar rindu tak segera termulai
karna ku tak mampu, sungguh
berulang tersayat
pucuk belikat berlumur madu
Dan ketika
kata terucap di bibir, harap bukan akhir
hingga q memandangmu
di penghujung detik q
di salah satu pintu keberangkatan
sedang awan dan mega menggelayut, seakan tak rela
kisah kita berakhir tanpa janji setia
"Terima kasih atas semua" ucapmu, ragu
meninggalkan sejuta tanya dalam senyum tak menjiwa
bersama bulir mata yang mengiba
kulepas dirimu...
Gadis...
Solo, 16/06/12
0 Response to "GADIS : Manis Perpisahan"
Post a Comment