GADIS : Memori Rindu
Telah tertulis
ribuan kata di atas putih kertas tanpa noda
kecuali aksara yang menggenang di antara tinta
menghitamkan lembar dengan kisah kisah
Gadis itu
menari bersama kuas
meliukkan tubuhnya di atas kanvas
pada setiap gores, ia tanam makna
tersiram peluh melunturkan iba
"Ah, masihkah waktu percaya padaku
menitipkan kenangan lalu bersamamu"
Ia menepi
menelanjangi diri
mengupas satu per satu memori
adakah sisa?
tinggallah mendung menggelayut hati
menghitam memekat, meracun mengikat
Jatuh
gerimis membelai rambut
terjelma aksara pada basah rumput
di sini, waktu mengalirkan sunyi
menerjang batu batu rindu
hanyutkan hingga dasar hulu kalbu
merapatkan memori, lagi
dan sekali lagi ia sembunyi
mengapa Gadis...?!
"Ku ingin jawab, bukan suara sekecap"
Solo, 17/06/12
ribuan kata di atas putih kertas tanpa noda
kecuali aksara yang menggenang di antara tinta
menghitamkan lembar dengan kisah kisah
Gadis itu
menari bersama kuas
meliukkan tubuhnya di atas kanvas
pada setiap gores, ia tanam makna
tersiram peluh melunturkan iba
"Ah, masihkah waktu percaya padaku
menitipkan kenangan lalu bersamamu"
Ia menepi
menelanjangi diri
mengupas satu per satu memori
adakah sisa?
tinggallah mendung menggelayut hati
menghitam memekat, meracun mengikat
Jatuh
gerimis membelai rambut
terjelma aksara pada basah rumput
di sini, waktu mengalirkan sunyi
menerjang batu batu rindu
hanyutkan hingga dasar hulu kalbu
merapatkan memori, lagi
dan sekali lagi ia sembunyi
mengapa Gadis...?!
"Ku ingin jawab, bukan suara sekecap"
Solo, 17/06/12
0 Response to "GADIS : Memori Rindu"
Post a Comment