SAAT BUKU MELECUT SEMANGATKU
Bagi saya, buku bukanlah hanya sekedar kumpulan lembaran penuh tulisan. Buku sudah seperti soul mate bagi saya. Jika sebagian perempuan selalu membawa peralatan make up di dalam tasnya, saya lebih suka menenteng buku kemana-mana.
Ketika Anda berkunjung ke rumah saya, Anda akan menemukan tidak hanya 1 almari buku. Ada 3 sampat 4 almari buku. Ini belum termasuk rak buku. Satu milik bapak saya, yang selebihnya milik saya, hehe ^^
Kegemaran saya akan buku diturunkan dari bapak saya. Beliau seorang penggemar buku dan hobi membaca buku. Waktu saya masih kecil, beliau selalu membacakan buku cerita sebelum saya tidur. Bapak juga yang mengajari saya membaca dan selalu menyemangati saya untuk gemar membaca.
Saat sekolah menengah, setiap bulan kios majalah di dekat rumah selalu mengirim 2 majalah untuk kami. Satu majalah kepunyaan bapak, dan yang satu lagi untuk saya. Saya sudah berlangganan majalah untuk saya sendiri. Saat beranjak remaja itu pula bapak mulai memperkenalkan buku-buku yang lebih berbobot. Salah satunya adalah buku karangan Drs. H. Toto Tasmara ini.
Etos Kerja Pribadi Muslim adalah buku nonfiksi pertama yang saya miliki. Apa yang ada dalam buku ini sangat membekas dalam hidup saya. Buku yang diterbitkan oleh PT. Dana Bhakti Prima Yasa tahun 1995 ini berisikan motivasi hidup.
Toto Tasmara menuliskan bahwasanya hidup bagaikan sebuah lahan yang harus diolah. Hidup adalah perpaduan antara challenge (tantangan), power(kekuatan), opportunity (peluang), dan fighting (perjuangan). Karenanya hidup harus berkualitas, dengan berlandaskan tauhid, memperbanyak amal soleh, motivasi yang tinggi, memiliki arah dan tujuan yang jelas, menajamkan pikiran dan kepekaan rasa, serta melakukan aksi nyata.
Dari buku inilah, saya belajar tentang leadership. Menurut Toto Tasmara, Leadership adalah kemampuan mengambil posisi sekaligus memainkan peran sehingga kehadiran dirinya memberikan pengaruh pada lingkungannya. Seorang leader adalah orang yang mempunyai personalitas yang tinggi. Dia larut dalam keyakinannya tetapi tidak segan untuk menerima kritik, bahkan mengikuti apa yang terbaik.
Selain tentang leadership, buku ini juga mengajarkan saya tentang disiplin diri dan menghargai waktu. Komitmen akan janji serta memanfaatkan dengan baik waktu yang terus berjalan dan tak bisa diulang, adalah sebuah tanggung jawab besar. Dalam hidup kita juga harus selalu positive improvements, tidak lekas puas dengan kebaikan yang kita lakukan.
Di buku ini, Toto Tasmara menuliskan bahwa manusia harus hidup dengan cita-cita. Manusia tanpa cita-cita tidak lebih dari seonggok daging dan tulang tanpa energi. Namun cita-cita tersebut harus tetap realistis, sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Jika kita gagal dalam mewujudkan cita-cita tersebut, jangan lantas berputus asa. Tapi juga bukan berarti menganggap remeh kegagalan, karena bila selalu menganggap remeh kegagalan akan membawa kita pada sikap berusaha ala kadarnya. Sikap ini akan membuat kita mudah lengah dan kurang jeli dalam melihat peluang dalam hidup.
Dari semua penjabaran yang ada dalam buku ini, maka tak salah jika buku ini menjadi salah satu buku favorit saya. Meski terbitan lama, buku ini tetap awet dan terawat. Bukan hanya untuk menjaga buku secara fisik agar tidak rusak, tapi lebih kepada menjaga ilmu dan motivasi yang terkandung di dalamnya.
0 Response to "SAAT BUKU MELECUT SEMANGATKU"
Post a Comment