Bab 3 : Sejarah Sebagai Ilmu
Definisi sejarah sebagai peristiwa, ilmu, kisah, dan seni beserta contohnya
Definisi Sejarah Sebagai Peristiwa, Ilmu, Kisah, dan Seni beserta Contohnya
Sejarah yaitu kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan peninggalan berbagai perisitiwa. Namun, tidak semua kejadian pada masa lampau bisa disebut sejarah, karena sejarah juga memiliki sifat dan ciri ciri tertentu yang membedakan sejarah dengan kejadian masa lalu.
1. UNIK, yaitu sejarah berbeda dengan peristiwa lain, tidak bersifat umum, hanya terjadi sekali, kalaupun terulang maka tidak akan sama seperti peristiwa sejarah aslinya.
2. ABADI, yaitu peristiwa sejarah akan selalu diingat sepanjang masa oleh rakyat indonesia dan tidak akan berubah.
3. PENTING, yaitu sejarah penting diketahui oleh semua orang karena memiliki manfaat yang dapat mengubah seseorang itu sendiri. contoh, seseorang dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya karena mengetahui sejarahnya.
4. OBJEKTIF, yaitu peristiwa sejarah di masa lampau berdasarkan fakta yang terjadi sebagaimana adanya dan tidak ada penambahan ataupun pengurangan cerita.
Sejarah dapat bersifat sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni karena memiliki Sifat / Karakteristik tertentu. Berikut ini penjelasan secara singkat Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni lebih lanjut.
Sejarah yaitu kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan peninggalan berbagai perisitiwa. Namun, tidak semua kejadian pada masa lampau bisa disebut sejarah, karena sejarah juga memiliki sifat dan ciri ciri tertentu yang membedakan sejarah dengan kejadian masa lalu.
Ciri-ciri Peristiwa dapat dikatakan Sejarah yaitu:
1. UNIK, yaitu sejarah berbeda dengan peristiwa lain, tidak bersifat umum, hanya terjadi sekali, kalaupun terulang maka tidak akan sama seperti peristiwa sejarah aslinya.
2. ABADI, yaitu peristiwa sejarah akan selalu diingat sepanjang masa oleh rakyat indonesia dan tidak akan berubah.
3. PENTING, yaitu sejarah penting diketahui oleh semua orang karena memiliki manfaat yang dapat mengubah seseorang itu sendiri. contoh, seseorang dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya karena mengetahui sejarahnya.
4. OBJEKTIF, yaitu peristiwa sejarah di masa lampau berdasarkan fakta yang terjadi sebagaimana adanya dan tidak ada penambahan ataupun pengurangan cerita.
Sejarah dapat bersifat sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni karena memiliki Sifat / Karakteristik tertentu. Berikut ini penjelasan secara singkat Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni lebih lanjut.
A. Definisi Sejarah Sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai perisitiwa yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang benar benar terjadi dan berdasarkan fakta dan bukti yang jelas. Sejarah sebagaimana terjadi nya itulah yang dinamakan sejarah sebagai peristiwa.Dari peristiwa-peristiwa itu, dapat diketahui sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. Tanpa memandang besar kecilnya suatu peristiwa atau kejadian-kejadian dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu sejarah berusaha menyusun rangkaian peristiwa yang terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak dahulu sampai sekarang, bahkan prediksi kejadian yang akan datang.
Sejarah sebagai peristiwa memiliki Sifat / Karakteristik, yaitu:
1. Objektif, yaitu sejarah berdasarkan hasil kumulatif / gabungan dari beberapa pendapat para sejarawan yang bersifat fakta dan berdasarkan bukti yang jelas.
2. Empiris, yaitu berdasarkan data yang sebenarnya
contoh:
1. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI yaitu pada saat Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agusutus 1945.
2. Peristiwa Rengasdengklok yaitu peristiwa diculiknya Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta oleh golongan muda karena perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua.
B. Definsi Sejarah Sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu yaitu sejarah yang disusun secara sistematis dengan metode secara ilmiah dan bersifat pengetahuan yang penting serta bermanfaat bagi semua orang.
Menurut C.E. Berry, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. Adapun menurut York Powell, sejarah bukanlah hanya sekadar suatu cerita indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan harus dibuktikan secara keilmuan dengan menggunakan metode-metode dan berbagai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
1. Empiris, yaitu dengan fakta dan bukti yang jelas dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan
2. Objektifitas, yaitu manusia yang berperan dan terlibat dalam sejarah
3. Teoritis, yaitu pendapat para sejarawan untuk menjelaskan suatu kejadian
4. Generalisasi, yaitu para sejarawan menyimpulkan suatu kejadian berdasarkan pemikiran yang rasional
5. Metode, yaitu cara yang disusun sistematis untuk mempermudah suatu masalah
1.Teori Terbentuknya Benua, yaitu dulu Benua masih menjadi satu yang dinamakan Pangea dan memisahkan diri membentuk benua seperti sekarang.
2. Teori terbentuknya Bumi dan Alam Semesta yaitu, menurut pendapat ahli, bumi dan alam semesta terbentuk karena suatu ledakan besar yang dinamakan Teori Big Bang.
C. Definisi Sejarah Sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah adalah sejarah yang direkonstruksi atau diceritakan kembali berdasarkan penafsiran atau ingatan seseorang. Sejarah sebagai kisah juga merupakan pendapat masing-masing para sejarawan yang masih utuh dan belum disimpulkan menjadi satu.
Semua hasil karya cipta manusia merupakan suatu bukti dari kisah manusia yang hidup dan dinamis. Membicarakan sejarah sebagai kisah tidak lepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau.
Sejarah sebagai kisah juga memiliki Sifat / Karakteristik, antara lain:
1. Subjektif, yaitu berdasarkan ingatan masa lalu seseorang / pendapat masing-masing seseorang.
2. Sarana untuk mengungkapkan kembali sejarah
1. Kisah Pangeran Diponegoro melawan Kolonialisme Belanda, yaitu sering juga disebut Perang Diponegoro.
2. Kisah Perang Dunia, yaitu dulu pernah terjadi perang yang melibatkan seluruh dunia (kecuali Thailand) untuk memperebutkan kekuasaan
D. Definisi Sejarah Sebagai Seni
Sejarah sebagai seni yaitu sejarah dengan menambahkan unsur seni dan imajinasi untuk memperindah tulisan dan membuat para pembaca sejarah menjadi tertarik dengan isi sejarah tersebut.
Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni.
Dithley menambahkan bahwa pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti. Itulah sebabnya, menurut George Macauly Travelyan dalam penulisan kisah sejarah harus menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dimengerti.
Sejarah Sebagai Seni memiliki Sifat / Karakteristik:
1. Intuisi, yaitu mengetahui secara langsung kejadian sejarah
2. Imanjinasi, yaitu sejarawan harus bisa menggambarkan / membayangkan peristiwa sejarah yang terjadi
3. Emosi, yaitu luapan perasaan sejarawan untuk menghadirkan peristiwa sejarah yang seolah-olah dapat dirasakan dan terjadi
4. Gaya bahasa, yaitu bahasa kiasan yang dipakai sejarawan untuk memperindah tulisan sejarah
1. Intuisi, yaitu mengetahui secara langsung kejadian sejarah
2. Imanjinasi, yaitu sejarawan harus bisa menggambarkan / membayangkan peristiwa sejarah yang terjadi
3. Emosi, yaitu luapan perasaan sejarawan untuk menghadirkan peristiwa sejarah yang seolah-olah dapat dirasakan dan terjadi
4. Gaya bahasa, yaitu bahasa kiasan yang dipakai sejarawan untuk memperindah tulisan sejarah
1. Seni pahat / relief di Candi Borobudur, yaitu ukiran indah yang berbentuk patung dalam dinding
2. Wayang kulit yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur
0 Response to "Bab 3 : Sejarah Sebagai Ilmu"
Post a Comment