BAB VII
sesampainya di patung kuda
.....
"mbak Helen, mana patung kudanya?"
"lha itu ...." sambil menunjuk sesuatu
"itu patung Diponegoro mbak"
"iya tapi orang-orang sini nyebute gitu mbak"
Ya memang bener sih Pangeran Diponegoronya naik kuda, tapi kan ya ga bisa disebut patung kuda saja donk, Pikirku dalam hati
"mbak yuu naik, kita mau ke pasar Jatingaleh dulu"
"iya mbak" sahutku
"mbak pegangan yang erat ya kita mau lewat turunan tajam"
"turunan tajam apa mbak" tanyaku
"ini namannya gombel mbak"
"hah, gombel? wewe gombel itu mbak?"
"ya nanti aja tak ceritain kalo dah sampe rumah"
tak begitu lama setelah aku melewati turunan yang menurutku lumayan curam itu sampailah kami di pasar Jatingaleh
aku putuskan ikut masuk ke dalam pasar tersebut.
sekitar pukul 06.45 akhirnya kami keluar dari pasar tersebut dan memutuskan untuk pulang ke rumah
"Pegangan ya mbak, tanjakane mantab ini"
"iya" sahutku
sesampainya di rumah
.............
"mbak istirahat dulu, ini tak buatin sarapan" ucap Helen
"iya mbak, aku masuk kamar dulu ya"
"monggo ... "
di kamar aku rebahkan badanku dan mulai membuka HP ku, entah kenapa aku tiba-tiba teringat dengan Andi, kubuka galeri foto-foto lamaku dengan dia, hingga tak terasa menetes air mataku.
......
Andi ......
aku kangen kamu .....
Bersambung ...
.....
"mbak Helen, mana patung kudanya?"
"lha itu ...." sambil menunjuk sesuatu
"itu patung Diponegoro mbak"
"iya tapi orang-orang sini nyebute gitu mbak"
Ya memang bener sih Pangeran Diponegoronya naik kuda, tapi kan ya ga bisa disebut patung kuda saja donk, Pikirku dalam hati
"mbak yuu naik, kita mau ke pasar Jatingaleh dulu"
"iya mbak" sahutku
"mbak pegangan yang erat ya kita mau lewat turunan tajam"
"turunan tajam apa mbak" tanyaku
"ini namannya gombel mbak"
"hah, gombel? wewe gombel itu mbak?"
"ya nanti aja tak ceritain kalo dah sampe rumah"
tak begitu lama setelah aku melewati turunan yang menurutku lumayan curam itu sampailah kami di pasar Jatingaleh
aku putuskan ikut masuk ke dalam pasar tersebut.
sekitar pukul 06.45 akhirnya kami keluar dari pasar tersebut dan memutuskan untuk pulang ke rumah
"Pegangan ya mbak, tanjakane mantab ini"
"iya" sahutku
sesampainya di rumah
.............
"mbak istirahat dulu, ini tak buatin sarapan" ucap Helen
"iya mbak, aku masuk kamar dulu ya"
"monggo ... "
di kamar aku rebahkan badanku dan mulai membuka HP ku, entah kenapa aku tiba-tiba teringat dengan Andi, kubuka galeri foto-foto lamaku dengan dia, hingga tak terasa menetes air mataku.
......
Andi ......
aku kangen kamu .....
Bersambung ...
0 Response to "BAB VII"
Post a Comment