Bab 1 : Sosiologi Dalam Kehidupan
Sosiologi Dalam Kehidupan
Dalam materi ini di paparkan mengenai Pengertian sosiologi, hakikat sosiologi, objek kajian sosiologi ,sosiologi sebagai ilmu, sejarah perkembangan sosiologi, metode-metode dalam sosiologi, cabang-cabang sosiologi dan manfaat sosiologi
Pengertiaan sosiologi
Pengertian sosiologi menurut para ahli
Paritim Sorokin
Sosiologi suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala social misalnya gejala ekonomi dengan agama.
Selanjutnya mempeajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala-gejala social dengan gejala nonsosial misalnya gegrafis, biologis, dan mempelajari ciri-ciri umum semua gejala gejala social
Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok-kelompok
William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi social dan hasilnya yaitu organisasi
J.A.A Van Dorn dan C.J Lamers
ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat stabil
Hakikat sosiologi
Sosiologi merupakn ilmu social dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun pengetahuan kerohanian,sosiologi bukan merupakan disiplin yang normative tetapi merupakan suatu disiplin yang kategoris artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi dan seharusnya terjadi. Sosiologi merupakan suatu pengetahuan murni, dan bukan merupkan ilmu pengetahuan terapan. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkret. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus.
Objek Kajian Sosiologi
Objek sosiologi adalah masyarakat yang di lihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Yaitu dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan antar manusia tersebut. Masyarakat sebagai objek studi sosiologi merupakan istilah tersendiri dan mempunyai definisis yang khusus. Istilah masyarakat menunjuk pada manusia yang sekian lama hidup bersama dan mereka menciptakan berbagai peraturan pergaulan hidup. Terbentuknya system pergaulan di batasi dengan aturan yang telah di sepakati bersama. Maka akhirnya masyarakat memiliki kebudayaan yang merujuk pada kehidupan bersama manusia.
Pandangan mengenai objek studi sosiologi para ahli memusatkan perhatiannya pada lika liku pergaulan hidup dan resiko sosialnya. Masyarakat mengandung konformitas dan mempunyai kecenderungan yang sama. Namun menurut pandangan modern justru semakin terkikis lantaran semakin populernya kritik-kritik sosilogi yang memandang konformitas itu lemah.
Pandangan popular tentang masyarakat di fokuskan pada kenyataan social yang di lihat sebagai kekuatan inpersonal yang semakin mampu mempengaruhi , mengekang bahkan menguasai tingkah laku orang di sekitarnya. Untuk memahami manusia dlam kehidupan masyarakat maka ahli sosiologi harus memasukkan u sur kekuasaan di dalamnya. Langkah awal yang di perhitungkan adalah mengkaji masyarakat dengan memandanag hakikat hubungan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Sosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmu khususnya ilmu pengetahuan karena di uktikan dapat memenihui syaratnya sebagai berikut menurut Harry M Johnson dalam ( Soerjono Soekanto, 1982)
Sosiologi bersifat empiris, ilmu pengetahuan di dasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif. Bersifat teoretis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil-hasil observasi. Merupakan kerangka dari pada unsur-unsur yang tersusun secara logis bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjai teori. Sosiologi bersifat kumulatif bahwa teori di bentuk atas teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki dan emperluas teori lama. Bersifat non etis bahwa yang di persoalkan bukan baik buruknya fakta tertentu tetapi tujuannya adalah menjelaskan fakta secara analitis. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dan mepunyai objek studi tersendiri pula seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, tersebut juga melandasi adanya totalitas sosiologi sebagai ilmu pengetahuan secara ilmiah.
Perkembangan sosiologi
Perkembangan sosiologi di sini adalah perkembngan sosiologi di Indonesia yang mengacu pada perkembangan sosiologi di dunia yang patinya tetap brkaitan dengan sejarah sosiologi, sebelum PD 2 ki hajar dewantara dengan konsep kepemimpinan dan kekeluargaan di Indonesia yang nyata di praktekkan dalam organisasi pendidikan taman siswa, selanjtnya karya sarjana Belanda Snouck Hurgronye, Van Vollen Hoven, Ter Haar yang mengambil masyarakat Indonesia sebagai objek perhatian, pada tulisan tersebut Nampak adanya unsur soiologis yang di kupas secara ilmiah. Selain itu adanya Periode sekolah tinggi di Jakarta yang memberikan kuliah sosiologi hanya sebagai orientasi pengajaran yang bersifat social dan teoretis, namun pada tahun 1934 kuliah sosiologi di tiadakan karena di anggap tidak di perlukan dalam hubungannya dengan pelajaran hokum. Kemudian perkembangan sosiogi setelah PD II adalah adanya kemerdekaan pada akademik ilmu politik yogjakarta atau UGM di berikan mata kuliah sosiologi, pada tahub 1950 di buka kesempatan bagi mahasiswa dan sarjana untuk belajar ke luarnegeri memperdalam pengetahuannya tentang sosiologi. Selain itu adanya buku karangan Djody Gondokusuma sociology Indonesia dan Hassan Shadilly Sosiologi untuk masyarakat Indonesia, desertasi Social Changes in Yogjakarta selo soemardjan pada cornel university.
Metode-metode dalam sosiologi
Pada dasarnya terdapat dua jenis cara krja atau metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat di ukur dengan angka-angka, atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam masyarakat, dalam metode ini terdaoat metode historis komparatif, dan studi kasus. Sementara metode kauntitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang di teliti dapat di ukur menggunakan skala-skala, indeks, table dan formula-formula yang emuanya menggunakan ilmu pasti atau matematika.
Cabang-cabang sosiologi
Sosiologi yang berkembang dalam masyarakat memiliki beberapa cabang yang di sesuaikan dengan bidang ilmunya, yang secara khusus pastinya masih dalam ranah ilmu-ilmu social sebagai berikut:
Sosiologi pendidikan sosiologi agama, sosiologi hokum, sosiologi, sosiologi keluarga, sosiologi industry, sosiologi pembangunan, sosiologi politik, sosiologi pedesaan, sosiologi perkotaan, sosiologi kesehatan. Dan masih banyak lainnya, namun yang tersebut dua tas merupakan hal yang umum dan pokok dalam pembagian Ilmu sosiologi di dasarkan pada cabang ilmunya
Manfaat sosiologi
Dengan sosiologi membantu kita dalam mengkaji tempat kita dalam masyarakat serta budaya dan dunia luar yang belum kita ketahui sebelumnya, mmbantu mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk interaksi social yang terjadi dalam masyarakat baik antar individu, kelompok, sosiologi membantu mengontrol dan mengendalikan tindakan dan perilaku social setiap anggota masyarakat serta memahami nilai, norma, tradisi, keyakinan, dan erbedaan yang umumnya menjadi sebab timbulnya konflik. Selain itu juga membuat individu lebih tanggap, kritis dan rasional mrnghadapi gejala-gejala social dalam masyarakat yanag semakin hari semakin kompleks dan kemudian mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat an akurat terhadap situasi social yang di hadapi sehari-hari dengan meperhatikan aspek sosiologis
0 Response to "Bab 1 : Sosiologi Dalam Kehidupan"
Post a Comment